Monday, September 25, 2017

Kewarganegaraan tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat untuk Makalah, Laporan, dan Jurnal



Bagi kamu yang ingin tahu apa filsafat Pancasila? Kenapa  Pancasila sebagai Sistem Filsafat? semua akan di ulas disini. Silahkan baca pelan - pelan dan dipami dengan baik. Selamat membaca...

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

             Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup). Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.

             Di samping itu, maka Pancasila juga sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berakar di dalam kebudayaan Indonesia. kehidupan bermasyarakat yang bahagia. Dan bukan hanya kehidupan antara manusia dengan manusia tapi juga hubungan antara manusia dengan Tuhanya, manusia dengan alamnya dan hubungan manusia dengan kemajuan hidupnya dan kebahagiaan rohaniyah.

             Pancasila sebagai filsafat negara Indonesia, bukan semata-mata keluar begitu saja tanpa landasan-landasan yang masuk akal. Tapi secara mendalam Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai landasan yang betul-betul kuat dalam kehidupan kita, yaitu : Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima konsep ini disebut juga unsur dasar Pancasila.

            Pada garis besarnya seluruh pandangan hidup itu tanpa terkecuali bersumberkan pada salah satu sumber yang paling utama. Seperti contoh pedoman hidup ajaran agama, dan semuanya berpedoman pada agamanya masing-masing seperti islam yang berpedoman pada ajaran-ajaran agama islam, agama kristen juga berpedoman pada ajaran-ajaran agama kristen dan agama-agama yang lainya juga. Dan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia bersumberkan pada filsafat sama sekali bukan bersumber pada agama manapun. Oleh karena itu, sebelum kita membahas tentang pandangan hidup lebih jauh lagi lebih baik kita membahas tentang filsafat itu sendiri dulu, seperti apakah filsafat? Objek apa sajakah yang dibahas oleh filsafat? Seperti apakah metode-metodde yang digunakan, dan sebagainya?
       
         Filsafat itu artinya bisa dilihat dari dua sudut pandang yaitu dari arti bahasa (etimologi) dan dari arti istilah (terminologi). Menurut arti bahasa filsafat atau phylosophy itu, berasal dari bahasa Yunani yang artinya philia = mencintai, menyayangi atau love dan sophia = kebijaksanaan dan hikmah, yang jika digabung artinya adalah cinta kepada kebijaksanaan. Dan menurut arti istilah, banyak para ahli yang berpendapat tentang filsafat menurut istilah yaitu:
  1. Socrates, membatasi makna filsaft sebagai “usaha mengenai pengertian (sejati) untuk mencapai kebijaksanaan”.
  2. Plato, mendefinisikan filsafat sebagai “pengetahuan segala yang ada”.
  3. Aristoteles, membatasinya sebagai berikut “Ilmu yang menyelidiki sebab dan asa segala benda”.
  4. Al-farabi merumuskanya sebagai “ilmu pengetahuan alam yang maujud (realitas) dan bertujuan menyelidiki hakekat maujud atau realitas yang sebenar-benarnya”.
  5. Notonegoro mendefinisikan filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang hendak menelaah obyeknyadari sudut yang terdalam, yang tetap tak berobah, yang disebut hakekat”.
Dan masih banyak pendapat dari para ahli yang lainya…..
    
              Dari hasil penelaahan terhadap beberapa batasan filsafat sebagaimana di atas Endang Syaifudin Anshari (ESA) menyimpulkan bahwa: Filsafat ialah “ilmu istimewa”, yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah yang termasuk di luar ilmu pengetahuan biasa.


CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
  1. Kritis, diawali dari pertanyaan biasanya pertanyaan yang berhubungan dengan masalah kehidupan manusia. Dan ketika pertanyaan itu dijawab jawaban itu tidak diterimanya begitu saja namun terus ditanyakan sampai mentok atau sampai jawaban itu sudah tidak bisa ditanyakan lagi.
  2. Radikal, radikal berasal dari kata “radix” yang artinya akar. Berfikir secara radikal artinya berfikir sangat jauh sampai pada akar-akarnya. Sampai benar-benar puas, benar-benar dalam pada inti objek yang dipertanyakan. Pada intinya berfikir radikal itu ujung yang paling akhir dari berfikir kritis.
  3. Koheren, yaitu menyusun bagan atau kerangka tentang objek yang akan dipertanyakan dan itu beruntun tidak bertentangan.
  4. Rasional, yang tersusun dari suatu bagan yang logis dan bisa dipertanggung jawabkan.
  5. Komprehensif, artinya kesimpulan yang tidak setengah-setengah melainkan menyeluruh.
  6. Spekulatif, yaitu menduga-duga jauh kedepan melalui prediksi-prediksi yang disusun secara rapi.
  7. Sistematis, karena filosofis itu terdiri dari bagan-bagan maka filosofis itu sistematis yang artinya bagan-bagan itu saling berkaitan satu sama lain membentuk satu kesatuan yamg utuh.

OBJEK FILSAFAT

            Semua ilmu yang ada pastinya mempunyai objek yang diselidikinya termasuk juga filsafat. Pada dasarnya objek objek yang dibahas pada ilmu pengetahuan dan filsafat adalah objek materia = alam semesta dan manusia dan objek forma = sudut pandang dari sudut manakah yang diteliti dari suatu ilmu pengetahuan tetentu. Baik ilmu pengetahuan ataupun filsafat sama-sama mempunyai objek materia yaitu manusia dan alam semesta, namun pada objek formal ilmu pengetahuan biasanya mempunyai batasan-batasan tertentu berbeda dengan filsafat. Misalkan saja ilmu ekonomi yang dibatasi dengan sisi manusia berinteraksi dengan sesamanya dan cara memenuhi kebutuhan hidup, pada ilmu psikologi yang dibatasi dengan gejala-gejala jiwa manusia dan tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan yang lainya juga. Perbedaanya dengan filsafat adalah mengkaji tentang manusia yang benar-benar sampai akarnya tidak ada batasan tertentu seperti pada ilmu pengetahuan.



METODA FILSAFAT

            Selain berbeda pada objeknya metoda yang digunakan filsafat juga mempunyai perbedaan yang menyolok dengan ilmu pengetahuan. Perbedaanya adalah ilmu pengetahuan itu metodanya berdasarkan pengalaman, test, percobaan, wawancara, observasi dan penelitian-penelitian yang mempunyai bukti pada metodanya. Sedangkan filsafat menggunakan metoda yang berfikir secara murni, dan perenungan tidak menggunakan observasi-observasi atau penelitian seperti pada ilmu pengetahuan.

PERSOALAN HIDUP MANUSIA
            Ada tiga persoalan hidup yang dimiliki manusia yaitu:
  1. Persoalan hidup untuk menghadapi diri sendiri.
  2. Persoalan hidup untuk menghadapi sesama manusia.
  3. Persoalan hidup untuk menghadapi Tuhan.
              Tiga persoalan pokok diatassemua manusia pasti menghadapinya, bukan hanya bangsa Indonesia saja yang dapat merasakanya, namun dalam hal ini bangsa Indonesialah pertama-tama yang memikirkan dan merumuskanya sebelum proklamasi kemerdekaan. Pancasila itu adalah simpulan dari kehidupan manusia yang dihasilkan dari perenungan yang dilakukan menjelang proklamasi. Jadi pada intinya Pancasila itu adalah hasil dari rumusan yang sangat mendalam para tokoh kenegaraan Indonesia terdahulu, yang bisa juga disebut dengan Pancasila adalah suatu rumusan yang diperoleh secara ilmu filsafat, atau suatu yang didapat dari perenungan yang benar-benar mendalam dan kritis.

            Tiga hal persoalan hidup manusia yang menjadikan lima hal inti pokok Pancasila secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut.
  1. Persoalan hidup untuk menghadapi diri sendiri
             Persoalan pertama yang dihadapi manusia adalah persoalan untuk menghadapi dirinya sendiri. Pada dasarnya semua manusia itu ingin hidup secara manusiawi sesuai dengan hal-hal yang diinginkanya sesuai dengan hati nuraninya. Sehingga manusia itu selalu berusaha untuk selalu memenuhi apa yang diinginkan hati nuraninya dan usaha seperti itu disebut “berkemanusiaan yang adil terhadap dirinya sendiri”. Namun, setiap manusia mempunyai cara yang berbeda untuk memenuhi keinginan hati nuraninya tergantung masalah dan keadaan yang dihadapinya.
 
       2.Persoalan hidup menghadapi sesama manusia

            Persoalan hidup yang kedua yaitu persoalan hidup dalam menghadapi sesama manusia, dan hal ini ada kaitanya dengan manusia sebagai makhluk sosial. Dan dalam hal ini ada empat hal yang mestinya diperhatikan lebih jauh lagi. Hal pertama adalah pada dasarnya manusia hidup sesama itu pasti mempunyai suatu perkumpulan baik itu perkumpulan kecil seperti keluarga atau perkumpulan besar seperti negara, karena manusia itu selalu ingin hidup bersama-sama dan saling berkasih sayang. Dan sikap hidup yang seperti ini biasa disebut dengan istilah “berperikemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal kedua yang perlu diperlu diperhatikan adalah bahwa manusia itu selalu mempunyai usaha untuk selalu bersatu demi terbentuknya kesatuan. Usaha ini disebut dengan istilah “berperrsatuan”, adanya usaha untuk bersatu. Hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya keinginan untuk selalu bnersatu maka dibutuhkan aturan-aturan untuk mengaturnya, dan untuk itu maka dibuat pemerintahan untuk mengatur warga negaranya agar warga negaranya tetap bersatu, adil, damai, dan makmur. Dan hal ini biasa disebut dengan istilah “kerakyatan”. Dan hal yang keempat yang harus juga diperhatikan pada masalah ini adalah adanya tuntutan dari setiap manusia untuk perlakuan adil terhadap dirinya, dan masyarakat juga menuntut dirinya untuk bisa bersikap adil. Bila manusia diruntut untuk bersikap adil terhadap manusia lain, berarti secara tidak langsung apa yang dituntut itu juga ada dalam dirinya, dan karena manusia itu menuntut perlakuan adil berarti manusia itu mempunyai pengertian “adil” didalam hati nuraninya. Apabila sifat adil selalu ingin dilaksanakan dalam semua tata kehidupan manusia, maka manusia itu dalam dirinya mempunyai konsep-konsep keadilan, yang biasa disebut dengan istilah “berkeadilan”, yaitub selalu memberikan sesuatu yang menjadi haknya. Keadilan ini jika tumbuh dalam masyarakat dalam pergaulan hidup bersama, baik hubungan antar individu, atau negara terhadap individu, maupun individu terhadap negara, yang bertujuan kesejahteraan bersama disebut “keadilan sosial”

      3. Persoalan hidup menghadapi Tuhan yaitu
                
              Persoalan hidup yang ketiga yaitu persoalan hidup menghadapi Tuhan, menghadapi dzat yang benar-benar paling berkuasa di luar diri manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu meyakini dan mempercayai bahwa ada dzat yang menguasai diri mereka dan semua yang ada di dunia ini yaitu Tuhan. Percaya dan meyakini adanya Tuhan inilah yang disebut dengan konsep ketuhanan, sehingga disebut “berketuhanan”. Pada tahap selanjutnya pengakuan itu diwujudkan dengan perbuatan, dan pemikiran manusia selanjutnya dapat meyakini juga bahwa Tuhan itu Esa, hal ini dibimbing dalam ajaran gama-agama dan bisa dirumuskan dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dan selanjutnya setelah mengakui adanya Tuhan manusia itu menginginkan suatu kebahagiaan yang datangnya dari Tuhan, sehingga manusia mempunyai keyakinan bahwa apabila manusia menjalankan perintah dan aturan-aturan Tuhan maka niscaya akan dituruti pula keinginanya. Oleh karena itu manusia mempunyai kesadaran untuk memenuhi perintah Tuhan. Dan pada dasarnya semua manusia itu tanpa terkecuali dalam hati nuraninya mempunyai kepercayaan terhadap adanya Tuhan. Meskipun ada juga beberapa manusia yang dalam pernyataanya tidak mengakui adanya Tuhan, suatu saat bila dia merasa terancam keamananya oleh alam, pasti dalam hati nuraninya timbul suatu pengharapan adanya pertolongan dari suatu Dzat yang berkuasa diluar dirinya. Dalam keadaan seperti itu sadar atau tidak sesungguhnya secara tidak langsung berarti manusia itu didalam hati nuraninya yang paling dalam mengakui adanya Tuhan, karena pada saat itu dia dalam hati nuraninya bahwa akan ada  sang penolong . Untuk apa dia minta tolong, jika dia tidak meyakini bahwa sang penolong itu ada.


TATA KEHIDUPAN MANUSIA

          Dengan penjelasan tiga permasalahan manusia diatas, jelaslah bahwa pada tata kehidupan manusia adalah sama, baik diakui atau tidak memang demikian keadaanya, hanya bangsa Indonesialah pertama yang merenungkannya. Dari uraian tiga permasalahan manusia diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Persoalan menghadapi diri sendiri
  • Berkemanusiaan yang adil terhadap diri sendiri
Persoalan menghadapi sesama manusia
  • Berkemanusiaan yang adil terhadap sesama
  • Berpersatuan
  • Berkeluargaan dan berkerakyatan
  • Berkeadilan, dan juga berkeadilan sosial.
Persoalan menghadapi Tuhan
  • Berketuhanan
  • Berkemanusiaan adil terhadap Tuhan
              Dalam tiga persoalan manusia tersebut, terdapat tujuh konsep dasar yang kemudian diringkas menjadi lima  yang sama yaitu kemanusiaan, sehingga rasa kemanusiaan selalu ada, baik menghadapi diri sendriri, sesama manusia, maupun terhadap Tuhan. Dan pada akhirnya konsep itu diringkas menjadi unsur dasar pancasila, yaitu:
  • Kemanusiaan
  • Persatuan
  • Kerakyatan
  • Keadilan
  • Ketuhanan
             Kelima unsur mutlak ini yang pada akhirnya merupakan bahan dasar untuk membentuk rumusan Pancasila.


PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
  
          Pancasila sebenarnya sudah dapat memenuhi persyaratan untuk menjadi pandangan hidup, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratanya dan dua sumberpokok yang sudah ada yaitu keyakinan hidup dan tujuan hidup yang dicita-citakanya telah lengkap. Menurut Roeslan Abdulganidi dalam filsafat pancasila telah memenuhi segala persyaratan untuk disebut pedoman hidup, karena masing-masing silanya saling berkaitan, hingga benar-benar menjadi satu kesatuan. Dan pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Muhammad Yamin bahwa pancasila benar-benar suatu sistem filsafat,dimana kelima silanya tersusun secara harmonis.

            Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Imdonesia yang asli bersumberkan dari filsafat bukan dari sumber utama yang lainya, karena pada hakikatnya filsafat itu bersumber pada hati nurani manusia yang paling dalam dan filsafat itu mempelajari tentang manusia secara total baik tentang manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial  ataupunmanusia sebagai makhluk Tuhan.

           Pancasila sebagai sistem filsafat itu memang benar adanya karena pancasila terbentuk karena adanya pemikiran yang  secara filsafat tentang seperti apa manusia hidup dan apa saja yang dibutuhkan manusia untuk bisa bertahan hidup dengan baik?. Dan karena pemikiran-pemikiran yang filsafat itu dirumuskan menjadi lima unsur pokok yang sekarang menjadi “Pancasila”, jadi intinya Pancasila itu ada karena sistem filsafat atau karena pemikiran filsafat yang kemudian menjadi lima unsur pokok yang saling berkaitan  dan tersusun sangat harmonis antara sila satu dan sila yang lainya.



             Nah bagaimana dengan materi yang sudah saya rangkai sedetail tersebut silahkan like dan share ilmu pengetahuan yang menambah wawasan kamu . Semoga Sukses....


Ilmu Alamiah Dasar tentang Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan dan Hewan untuk Makalah, Laporan, Jurnal.

               Buat kamu yang bertanya - tanya apa pengertian Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan dan Hewan? Kapan "timing" yang pas untuk melakukan Reproduksi? Mengapa anda wajib mengetahui Reproduksi Vegetatif ? dan bagaimana tekhnik yang dilakukan? Semuanya tentang Reproduksi Vegetatif akan di ulas disini . Silahkan dibaca pelan - pelan dan dipahami dengan seksama.

Reproduksi Vegetatif pada tumbuhan

                 Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Pada hewan alami: - Membelah diri : Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amoeba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium

- Partenogenesis : suatu kempuan pada komodo untuk dapat melahirkan tanpa sel sperma.
- Fragmentasi : Pada hydra, bintang laut


Reproduksi vegetatif alami

              Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia.

Pada tumbuhan

Umbi batang. Contoh: bengkuang, kentang
Umbi lapis. Contoh: bakung, bawang putih, bawang bombay, tulip.
Umbi akar. Contoh: wortel, singkong, lobak
Bonggol. Contoh: suweg, talas
Rimpang atau rizoma. Contoh: lengkuas, jahe, kunyit
Geragih atau stolon. Contoh: rumput teki, stroberi, arbei.
Tunas. Contoh: pisang, bambu, tebu, nanas.
Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Membelah diri. Contoh : Ganggang Hijau

Pada hewan

Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
Membelah diri. Contoh: Amoeba , Paramaecium , Euglena
Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun

Reproduksi vegetatif buatan

            Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan.

             Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon. Karena itu, perbanyakan vegetatif dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kloning ("pembuatan klon"). Klon sebenarnya adalah salinan penuh dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik maupun fenotipik dari induknya. Fenotipe dapat berbeda pada beberapa teknik perbanyakan vegetatif tertentu yang merupakan gabungan dua individu.

             Pada tumbuhan, klon seringkali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat. Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning, sementara melalui biji petani harus menunggu paling cepat empat tahun ditambah risiko perubahan sifat akibat penggabungan dua sifat induk jantan dan betinanya.


Teknik-teknik perbanyakan vegetatif pada tumbuhan


             Terdapat bermacam-macam teknik yang acap kali khas untuk jenis tumbuhan yang berbeda. Beberapa teknik hanya memanfaatkan organ reproduksi khusus yang diproduksi tanaman tertentu, sementara teknik lainnya sengaja merangsang pertumbuhan baru pada bagian tumbuhan tertentu. Berikut ini dipaparkan secara singkat berbagai teknik yang dipakai orang.
Pemisahan anakan (tillering)

Penyetekan

           Perkembangbiakan dengan setek dilakukan dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah cara termudah. Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut setek batang, dan ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun.

Perundukan

              Perkembangbiakan dengan runduk dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ke tanah lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah. Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan runduk, yaitu stroberi, anggur.

Pencangkokan

             Artikel utama untuk bagian ini adalah: Cangkok. Tujuannya memperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan sifat induk. Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar

Penyambungan

             Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.

             Nah ,bagaimana? Tentang materi yang sudah dijelsakan tadi. Semoga ilmu pengetahuan dan wawasan kamu terbuka luas tentang Reproduksi Vegetatif. Buat kamu yang ingin bertanya dipersilahkan comment dibawah. Salam Sukses... 

Ilmu Alamiah Dasar tentang Sel Tumbuhan untuk Makalah, Laporan, Jurnal.

              Buat kamu yang bertanya - tanya apa pengertian Sel Tumbuhan? Mengapa kita harus perlu belajar tentang Sel Tumbuhan? Dan bagaimana Sel Tumbuahn  itu terus tumbuh? Disini akan terungkap semua pertanyaan - pertanyaan yang kamu pikirkan. Karena semua akan kita ulas secara detail. Dibaca pelan - pelan dan di pahami dengan seksama.

Sel tumbuhan

            Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:

            Vakuola yang besar dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.

            Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.

            Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.

            Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.

            Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbunga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.

Tipe sel

           Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.

            Sel kolenkim Sel kolenkim tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang.
 
            Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkim. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.

              Sel skelerenkim Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.

               Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida. Kedua macam sel tersebut berdinding sangat tebal yang mengandung selulosa dan lignin yang disekresikan oleh protoplas sel-sel itu. Protoplas mati apabila dinding mencapai tebal maksimumnya. Serabut adalah sel-sel yang sangat panjang dengan ujung sel lancip. Serabut memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang besar. Karena kekuatan serta kelenturannya maka sel-sel ini digunakan orang dalam pembuatan lilitan, tali, tikar dan berbagai tekstil. Sklereida seperti serabut berdinding tebal dan keras, namun sel sklereida pendek dan tidak sepanjang serabut. Sklerida dapat ditemukan misalnya pada buah apel, sklereida membangun bagian penting pepagan pohon.



Tipe jaringan

Sel Arabidopsis

Jaringan epidermis - jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan
Jaringan pengangkut - berperan dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan
Jaringan dasar - melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
Parenkim - Dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
Kolenkim - Dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.
Sklerenkim - Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.

Bagian sel tumbuhan

             Membran sel, Dinding sel, Plasmodesmata, Vakuola , Tonoplas, Kristal, Plastida , Kloroplas, Leukoplas, Kromoplas, Badan golgi, Ribosom, Retikulum endoplasma, Mitokondrion, Mikrotubula, Mikrofilamen, Lisosom, Tubuh mikro, Hyaloplasma, Nukleus , Membran nuklear, Pori-pori nuklear, DNA, Kromatin, RNA, RNA duta, RNA transpor.

             Nah,bagaimana? Apakah semua yang ada dibenakmu sudah terjawab? Semoga dengan membaca materi yang sudah di jelaskan tadi wawasan dan ilmu pengetahuan kamu semakin bertambah dan terus bertambah. Silahkan comment, like jika ada yang mau ditanyakan.

Ilmu Alamiah Dasar tentang Mikroskop untuk Makalah, Jurnal, Laporan



Buat kamu yang bertanya – tanya. Apa pengertian dari mikroskop? Mengapa mikroskop sering kita jumpai dalam sebuah penelitian ilmiah? Dan bagaimana pemakaian mikroskop yang baik dan benar? Semua akan terungkap disini, silahkan dibaca pelan – pelan dan difahami dengan seksama.

Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.


Jenis-jenis mikroskop

             Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

               Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. 

               Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).


Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
1. Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat),cermin, kondensor, dan sumber cahaya.


Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).

  V m = t . s n f 1 . f 2 {\displaystyle \ {Vm}={\frac {t.sn}{f_{1}.f_{2}}}}
Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

Nah , bagaiman dengan materi yang sudah saya rangkai ? semoga info yang dibagikan ini bermanfaat dan dapat di bagikan lagi dan lagi. Jika ingin bertanya dipersilahkan like dan koment.